A. INFORMASI MESIN/TEKNIS
Mesin : Mesin Blower
Speed motor : 2960r/min
Transmission system : Pulley Belt
Speed balancing : 2900 rpm
Diameter Impeller : 600 mm
Radius balancing : 300 mm
Rotor Weight : 30 kg
Metode Balancing : On-Site Dynamic Balancing 1 plane
Waktu Balancing : Jumat, 22 November 2018
Alat yang digunakan : FALCON®
Machinery Analyzer & Balancer
merk
Welding
set, balance, grinding, dll.
Konfigurasi
Mesin
B. RUANG LINGKUP PEKERJAAN (Scope Of Work)
B.1 Alat
& Software Yang Digunakan
Jasa
pekerjaan Onsite Dynamic Balancing pada Blower
ini dikerjakan dengan menggunakan peralatan FALCON®. Alat ini berkemampuan sebagai Vibration
Analyzer, Machinery Diagnostics, Data Collector.
Perlengkapan
lainnya: welding set, grinding, timbangan, dll.
B.2 Tahap-tahap
Pekerjaan
Tahap demi
tahap proses onsite dynamic balancing terhadap Mesin Blower tersebut diatas,
sebagai berikut:
1) Pengukuran
vibrasi awal; dengan vibrasi overall
terlebih dahulu, dan untuk mengidentifikasi sumber penyebab masalah vibrasi
yang paling dominan.
2) Setting
perlengkapan dan mulai pekerjaan balancing Mesin Blower.
3) Pengukuran
kembali vibrasi, untuk meyakinkan bahwa pekerjaan balancing telah
berhasil, vibrasi sudah turun, dan mesin layak beroperasi.
Laporan ini meliputi:
(1) Uraian tahap-tahap pekerjaan balancing
& hasilnya.
(2) Uraian data vibrasi overall SEBELUM dan
SESUDAH pekerjaan ONSITE DYNAMIC BALANCING, dan membandingkannya;
URAIAN PEKERJAAN
Pekerjaan onsite dynamic
balancing ini dilakukan dengan metode On-Site Dynamic Balancing single plant,
sebagai berikut:
A. Tahap ke-1, Mesin running, dilakukan
pengukuran Initial Unbalance dan vibrasi overall. Pengukuran vibrasi dilakukan
di posisi Bearing Blower (DE)
pada titik Horizontal, Vertikal, dan Axial sementara pengukuran nilai unbalance
dilakukan pada titik Horizontal. Nilai initial unbalance ; 29,22 mm/s dan nilai vibrasi di titik Horizontal ; 21.10 mm/s.
B. Tahap
ke-2, Penambahan
beban sementara (trial weight)
seberat 16 gram
(ditentukan secara acak, pada sudut 0°). Mesin running, dilakukan pengukuran unbalance kembali dalam keadaan Trial Weight. Pengukuran dilakukan di posisi Bearing Blower ,
pada titik Horizontal. Nilai unbalance pada Rotor menjadi 24,63 mm/s,
kemudian Mesin dimatikan.
C. Tahap
ke-3, Penambahan
beban sementara (trial weight) di Sudut 0° tersebut tidak
di lepas, dan di tambah lagi
beban
35.57 gram di sudut 77°
pada Blower . Mesin dihidupkan
kembali, dilakukan pengukuran unbalance kembali, pengukuran dilakukan di posisi
Bearing Blower,
pada titik Horizontal. Nilai unbalance
turun menjadi 3,68 mm/s, kemudian Mesin dimatikan.
D. Tahap
ke-4, Penambahan
beban sementara (trial weight) di Sudut 77° tersebut tidak
di lepas, dan di tambah lagi
beban
3.49 gram di sudut 158° pada Blower . Mesin dihidupkan
kembali, dilakukan pengukuran unbalance kembali, pengukuran dilakukan di posisi
Bearing Blower,
pada titik Horizontal. Nilai unbalance
turun menjadi 0,87 mm/s
di sudut 351°, dan nilai vibrasi turun menjadi 1.57 mm/s.
Tabel data vibrasi
pada sebelum dan setelah balancing pada bearing blower
Bentuk dalam diagram
E. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Dari hasil dan diskusi di atas dapat disimpulkan:
1.
Pekerjaan jasa dynamic balancing terhadap Mesin KIRIKO FAN 2, telah dilakukan dengan maksimal, baik dan lancar;
2.
Vibrasi overall semula bervariasi di setiap titik
pengukuran dan tinggi yaitu antara 14,71 mm/s rms – 21.10 mm/s rms (DANGER) pada titik
Horizontal (Bearing Fan).
3.
Umumnya
vibrasi dihasilkan/dominant di horizontal adanya unbalance pada Fan dan telah dilakukan On-Site Dynamic
Balancing.
4.
Dan telah dilakukan balancing overall vibrasi
menjadi turun (baik/layak beroperasi) mulai dari 1.57 mm/s rms – 2.44 mm/s rms (NORMAL).
Direkomendasikan
agar:
1.
Memonitor terus kondisi (condition monitoring)
vibrasi overall secara teratur (disarankan setiap bulan), dengan cara
mengumpulkan data (time domain), mengelola, dan menganalisa trending-nya. Jika trending-nya meningkat mencapai
batas ‘Tidak memuaskan’ (short term operation allowable) atau ‘Tidak
dapat diterima’ (vibration causes damage), segera menganalisa vibrasi
dengan mengukur spectrum vibrasinya (frequency domain) untuk mengenali
sumber vibrasinya; dan kemudian mengkoreksinya (problem solving), guna
mencegah terjadinya kerusakan lanjut pada mesin.
2.
Jika terjadi penyebab vibrasi karena unbalance,
disarankan agar dilakukan prosedur Onsite Dynamic Balancing, seperti di atas,
untuk menjamin akurasi dan reliabilitas pekerjaan, serta downtime mesin
tidak terlalu lama.
Demikian laporan ini
dibuat untuk, atas pekerjaan
On-Site Dynamic Balancing. Dengan
hasil yang baik berdasarkan aktual di lapangan dan KIRIKO FAN 2 Layak untuk beroperasi dan Monitoring.
Tunar Raharjo - Sales & Technical
PT. Putranata Adi Mandiri
a: Grand Slipi Tower, Lt. 43, Unit B - I Jl. S. Parman Kav. 22 – 24, Jakarta Barat - INDONESIA 11480